Contoh Pidato Perpisahan


Pidato Pelepasan Murid SMP Negeri 20 Malang Angakatan 2014-2015

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang terhormat pengawas SMP Negeri 20 Malang, kepala SMP Negeri 20 Malang, Bapak/Ibu guru beserta staff dan karyawan SMP Negeri 20 Malang, segenap dewan sekolah, wali murid, dan teman-teman yang saya sayangi.
          Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, rizqi, dan karunianya sehingga kita dapat hadir pada acara “Pelepasan Murid SMP Negeri 20 Malang Angkatan 2014-2015” hari ini dengan sehat wal’afiat.

          Saya Maharani Yuka atas nama perwakilan murid kelas 9 mengucapkan terima kasih banyak kepada kepala sekolah, bapak-ibu guru, dan seluruh staff yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran tanpa mengenal waktu dalam membimbing dan memberi arahan guna terlaksananya acara ini. Saya pun berterima kasih dan merasa terhormat telah dipercayakan teman-teman sekalian untuk berdiri di sini menyampaikan sambutan sekaligus salam perpisahan di hadapan hadirin yang berbahagia.

           Hari ini adalah hari yang sangat menentukan bagi kita. Lulus tidaknya kita dari sekolah tercinta ini, perjuangan keras selama tiga tahun terakhir, semoga tidak sia-sia kita lakukan. Berkat usaha dan doa yang dipanjatkan, bimbingan belajar yang ditekuni, restu guru dan orang tua kiranya cukup untuk menentukan kelulusan kita. Yang dibutuhkan sekarang ialah tawakkal dan ikhlas pada hasil yang didapat. Percayalah pada seluruh kemampuan yang telah kita curahkan pada lingkaran-lingkaran hitam di selembar jawab kerja yang kita isi pada tanggal 4 sampai 7 Mei kemarin. Jangan menyesal atas apa yang sudah kita lakukan. Walaupun semisal kita memiliki akhir yang kurang memuaskan ingatlah bahwa hasil tidak akan pernah menghianati proses. Jika kamu gagal yang paling penting ialah kamu sudah berusaha. Karena orang yang ‘menang’ di kemudian hari ialah orang yang jatuh namun tetap sanggup berdiri dan berusaha lebih giat lagi, jatuh lalu berdiri lagi,begitu seterusnya sampai ia benar-benar mencapai target yang diinginkan. Pepatah mengatakan,”Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelut yang handal.” Jadilah pelaut yang handal, hingga ombak pun lari terbirit, dan badai lari tak bersisa. Dan dengan begitu mudah bagi kita menjadi orang yang sukses di dunia maupun akhirat. Apalagi jika kita mendapatkan nilai yang memuaskan dan sesuai dengan target. Bayangkan betapa bangganya kedua orang tua kita mengetahui kita telah lulus berkat usaha keras kita sendiri, juga karena usaha orang tua kita untuk menyekolahkan dan membekali ilmu di sekolah tidak sia-sia. Melihat mereka menangis terharu lalu memeluk kalian dengan erat. Dan tak ada yang bisa menandingi rasa bahagia saat naik ke atas panggung untuk menerima gulungan dan topi toga.Saya yakin 100% kalau teman-teman di sini ingin seperti itu bukan? Maka dari itu, kiranya kita dapat lebih giat lagi di masa depan demi kesuksesan kita sendiri pula.Jika sikap-sikap dasar seperti itu sudah ditanam sejak awal, maka tidak susah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan di masa depan.

          Kenangan.  Selama tiga tahun ini pastilah banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan. Dari yang lucu, menakutkan, mendebarkan, memalukan, dan masih banyak lagi. Jengkel pada guru karena selalu memberi PR yang menumpuk, malu karena dihukum saat terlambat, atau mungkin saat orang yang kita sukai menyatakan cinta pada kita. Wah.. Rasanya pasti campur aduk. Dari senang, mendebarkan, dan kaget. Dan menurut saya itulah hal-hal yang membuat masa remaja begitu berwarna. Saat-saat bersama teman, tertawa, menangis, marah, kecewa. Berbagi cerita saat sedih, tertawa pada hal-hal kecil, bertindak gila, jatuh cinta, galau, sakit hati, semua seakan saling berhubungan. Tidak lengkap rasanya jika kita tidak pernah melakukan salah satu hal tadi di masa remaja kita. Jadi teringat saat pertama kali kita lulus dari sekolah dasar, masuk ke sekolah menengah pertama, menemui teman baru, lingkungan baru, rasanya senang sekali. Kemudian tugas-tugas yang menumpuk mulai datang seiring naiknya kelas dan semester. Kita mulai bertemu guru-guru galak atau guru yang sangat cerewet atau mungkin guru yang unik yang dikenal karena keanehannya menghukum murid, atau dari cara berpakaiannya. Peristiwa-peristiwa itu begitu menyenangkan, ia berlalu begitu cepat seakan tidak ada beban, yang kita ketahui hanyalah belajar dengan tekun dan bersenang-senang. Tapi, dari kelulusan ini membuktikan kalau kita sekarang bukan hanya dituntut belajar dan bersenang-senang. Tanggungan kita semakin berat, 15 tahun merupakan umur yang bisa dibilang cukup untuk mulai menata masa depan. Setelah kita lulus bisa dibilang kita akan mulai berhadapan dengan dunia yang sebenarnya. SMA, kuliah, bekerja, menikah, punya anak, semua berlalu begitu cepat. Dalam 10 tahun ke depan, mungkin salah satu dari kita di sini sudah ada yang menggendong anak atau menjadi pengusaha yang kaya raya, siapa yang tahu? ”Times goes by, peoples come and go.” Saya percaya itu. Maka dari itu, sayangilah orang-orang disekelilingmu, disini, saat ini. Orang tua, guru, teman. Fall in love and regret nothing. Katakan pada mereka kamu menyayanginya. Bahwa mungkin waktu bisa memisahkan kalian tanpa ada peringatan. Minta maaflah pada gurumu, tentang perlakuan bodohmu selama ini juga nilai-nilaimu yang memalukan dan terimakasihlah pada mereka yang rela menghabiskan separuh waktunya untuk mengajarmu, yang sabar melihat tingkah laku anehmu. Minta maaflah pula pada orangtuamu yang selalu engkau repotkan, yang jarang engkau meminta izin padanya jika keluar rumah dan terimakasihlah karena ia yang selalu mengusahakan yang tebaik untuk anaknya dan rela mengorbankan apapun demi kamu. Tak lupa teman-temanmu,  minta maaf dan berterimakasihlah engkau padanya yang sabar mendengarkan curhat dan celoteh yang tiada berujung, beserta tawa yang mereka salurkan agar hari-harimu seterang mentari. Pada orang teristimewa di hidupmu, yang karenanya engkau semangat belajar. Juga pada mereka yang engkau temui hari ini, yang menabrakmu hingga kamu telat hadir hari ini, dan macet yang ditimbulkan karena perkelahian yang tak tahu sebabnya. Ini semua ialah masalah waktu. Sekarang atau tidak sama sekali. Mana yang engkau pilih.

          Di sisi lain, saya ingin mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada jajaran pahlawan, para guru tersayang. Matematika, ipa, ips, bahasa, pendidikan kewarganegaraan, ilmu komputer, akuntansi, agama, seni, tak mungkin bisa kita tau tanpanya. Tanpanya kita hanya sekumpulan anak ayam yang kehilangan induknya. Tanpanya kita hanya orang dungu yang tidak tahu apa-apa. Terima kasih pula pada staff dan karyawan yang selalu mengatur segala urusan tata usaha juga petugas yang selalu membuat lingkungan sekolah ini terjaga kebersihannya. Yang selalu memungut apa yang kita buang. Yang sering kita abaikan keberadaannya. Saya berterimakasih banyak pada sebanyak-banyaknya manusia yang berada di depan saya sedang memakai pakaian kelulusan, mempersiapkan senyum terindah saat naik ke atas panggung untuk menerima keberhasilannya selama tiga tahun ini. Apapun yang terjadi, anda adalah yang terbaik dari yang paling baik yang saya pernah kenal di 15 tahun hidup saya. Kisah yang terbaik pula yang sudah kita ukir bersama. Berjanjilah pada saya,pada semua orang di ruangan ini, bahwa kita adalah pemenang sejati. Pantang bagi kita untuk menjadi pecundang. Semangat yang berkobar menuntun kita untuk menang, untuk mencapai yang paling tinggi.


          Demikian yang dapat saya sampaikan. Sesungguhnya manusia tidaklah luput dari kesalahan. Maka dari itu saya memohon maaf jika ada ucapan maupun tingkah laku yang kurang berkenan. Terimakasih atas perhatian hadirin yang hadir pada acara hari ini. Akhir kata saya mengucacapkan Wassalamualaikum Wr.Wb.

0 komentar:



Posting Komentar